TKD Jabar Siapkan Satgas Anti Hoaks
Bandung, IDN Times - Sekretaris Tim Pemenangan Daerah (TKD) pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin, untuk Provinsi Jawa barat (Jabar) Abdy Yuhana mengatakan, akan membentuk satuan tugas (satgas) Anti Hoaks. Ini dilakukan karena dalam masa kampanye pemilihan umum seperti sekarang semakin banyak pemberitaan bohong di media sosial.
Selain itu, masyarakat yang mendukung calon mana pun masih saja ada yang melakukan kampanye hitam dengan memberikan kabar yang tidak bisa dikonfirmasi kebenarannnya.
1. Satgas akan door to door kepada warga
Abdy mengatakan, sampai saat ini masih ditemui tim sukses dari kubu lawan yang kerap melakukan kampanye hitam langsung ke rumah-rumah. Mereka biasanya memberikan infromasi palsu mengenai dampak negatif jika masyarakat memilih Jokowi-Ma'ruf Amin dalam pemilihan presiden April mendatang.
Hal semacam ini seharusnya dihindari karena masyarakat bisa termakan hasutan tersebut. Padahal apa yang disampaikan tim kampanye itu tidak benar.
"Ya kita akan sosilalisasi terus door to door mengenai program-program ke depan pak Jokowi agar para pemilih bisa lebih paham," ujar Abdy, Senin (25/2).
2. Satgas akan mengawasi cara kampanye tim lawan
Selain mensosialisasikan mengenai berbagai capaian pemerintahan sekarang dan apa yang akan dilakukan Jokowi-Am'ruf Amin jika terpilih nanti, Satgas Anti Hoaks pun bakal mengawasi gerak gerik tim kampanye lawan. Sehingga saat ada kampanye hitam yang dilakukan maka satgas ini bisa melaporkannya kepada badan pengawas pemilu (bawaslu) atau kepolisian setempat.
"Pasti kita akan melaporkan kalau memang ada kampanye dengan fitnah," ujar Abdy.
3. Kasus di Karawang akan dilaporkan
Dia juga telah mendapat informasi mengenai penyebaran berita bohong alias fitnah kepada Jokowi oleh tiga orang wanita paruh baya di Karawang. TKD berencana melaporkan hal ini ke Bawaslu dan Kepolisian agar bisa ditangani dengan tata cara hukum.
Diharap persoalan seperti ini tidak dijadikan hal sepele karena jika dibiarkan maka kasus serupa akan terulang dan bisa berdampak pada konflik berkepanjangan.
"Kami berjanji akan melaporkan persoalan yang di Karawang," pungkas Abdy.
