Selama 2019, 15 Anggota Polda Jabar Diberhentikan Tidak Hormat

Meski terbilang banyak, Rudy memastikan bahwa angka tersebut mengalami penurunan. Jika dibandingkan dengan 2018, jumlah PDTH menurun sebanyak dua orang.

“Tahun 2018 itu ada 17 anggota yang diberhentikan, sementara tahun ini turun menjadi 15 orang. Menurun 12 persen,” kata Rudy, kepada wartawan di Markas Polda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin (30/12).

Tak hanya itu, Rudy juga merilis jumlah pelanggaran kode etik yang dilakukan di lingkungan Polda Jabar. Sama dengan PDTH, pelanggaran kode etik juga mengalami penurunan pada 2019.

“Penurunannya leih besar, yaitu sebanyak 15 persen. Untuk pelanggaran anggota pada tahun 2018 itu sebanyak 548 pelanggaran, sedangankan tahun ini sebanyak 465 pelanggaran,” tutur dia.

Jika ada polisi yang dihukum karena melanggar aturan, maka ada pula anggota yang diberi penghargaan karena telah bekerja maksimal selama 2019. Rudy mengatakan bahwa Polda Jabar telah memberikan banyak apresiasi terhadap anggotanya yang berprestasi.

"Yang dapat penghargaan cukup banyak. Kemarin ada anggota polres Cimahi menolong orang melahirkan, begitu saja kami kasih apresias. Saya akan berikan penghargaan kepada anggota yang baik dan berprestasi," ujar Rudy.

Rudy sendiri sebenarnya belum genap satu tahun menjadi orang nomor satu di Polda Jabar. Tepat pada 2 Mei 2019, ia dilantik oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mabes Polri, Jakarta. Sejak saat itu, Rudy resmi menggantikan Irjen Agung Budi Maryoto.

Kepindahan Rudy ke Jawa Barat menghadapi banyak tantangan selama 2019. Selain mesti mengamankan berbagai kegiatan politik, Polda Jabar juga terlibat banyak penertiban termasuk yang terjadi ketika May Day (1 Mei 2019) dan sengketa lahan Tamansari.