Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ridwan Kamil: Enam Daerah di Jabar Tetapkan Tanggap Darurat Bencana

Warga Kompleks Jaka Kencana bersihkan lumpur pasca banjir, Kamis (2/1). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Warga Kompleks Jaka Kencana bersihkan lumpur pasca banjir, Kamis (2/1). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Bandung, IDN Times - Kondisi cuaca yang cukup ekstrem di sejumlah daerah termasuk di Provinsi Jawa Barat membuat musibah terjadi di berbagai kabupaten/kota. Mulai dari banjir bandang hingga longsor membuat banyak masyarakat jadi korban.

Atas kondisi ini Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sudah mengeluarkan dan menandatangani surat tanggap darurat untuk enam wilayah. Ada di Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Karawangm dan Kabupaten Indramayu.

"Dengan adanya surat penetapan tanggap darurat maka kita akan mengirimkan bantuan dengan total Rp5 sampai Rp6 miliar," ujar Ridwan Kamil usai melaksanakan rapat pimpinan, Jumat (3/1).

1. Kondisi tanggap darurat ini bisa berlangsung sampai dua pekan ke depan

Kondisi paska banjir di perumahan villa jatirasa, bekasi (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)
Kondisi paska banjir di perumahan villa jatirasa, bekasi (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Emil mengatakan, penetapan daerah tanggap darurat ini diperkirakan sampai dua pekan ke depan. Hal tersebut karena kondisi cuaca di daerah tersebut kemungkinan masih ekstrem. Bahkan berdasarkan prediksi badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika (BMKG) kondisi cuaca seperti sekarang kemungkinan sampai 10 Januari 2020.

"Curah hujan kemarin dan sejauh ini memang yang terekstrem sejak 2007. Kemarin itu curah hujan bisa sampai 100 milimeter per hari dan di Halim itu 377 milimeter per hari," ujarnya.

Dia memastikan Pemprov Jabar bakal melakukan perbaikan kawasan terdampak dan menurunkan personil sebanyak mungkin untuk menjalankan pertolongan.

2. Masyarakat diimbau waspada terhadap dampak dari cuaca yang ekstrem

Dok.Humas Jabar
Dok.Humas Jabar

Dengan kondisi ini, Emil pun meminta warga agar meningkatkan kewaspadaan. Khususnya mereka yang tinggal atau kerap beraktivitas di daerah rawan bencana. Saat ini Emil sudah menugaskan setiap kepala rukun warga (RW) melalui aplikasi Sapa Warga untuk memberitahu kepada masyarakat sekitar terkait data terbaru dari BMKG setiap saat.

Karena persoalan ini sudah cukup berat dan masuk dalam kategori lintas daerah, Emil memastikan dia sudah melakukan koordinasi dengan pimpinan daerah lain seperti Gubernur DKI Jakarta dan perwakilan dari pemerintah pusat.

"Karena kita juga harus menaikkan level ketahanan lebih tinggi pada 2020," paparnya.

3. Jangan saling menyalahkan! Mari saling membantu

Warga Kompleks Jaka Kencana bersihkan lumpur pasca banjir, Kamis (2/1). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Warga Kompleks Jaka Kencana bersihkan lumpur pasca banjir, Kamis (2/1). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Emil pun meminta masyarakat yang terdampak banjir tetap tenang, dan menjaga keselamatannya. Saat ini pihak dari BNPB daerah, Brimob, Basarnas, dan berbagai elemen tengah berupaya sekuat tenaga memberikan pertolongan.

Di sisi lain, dia meminta agar tidak ada pihak manapun yang menyudutkan seseorang atau institusi tertentu dalam musibah ini. "Nanti saja sesi ini kita bahas di waktu yang lebih baik. Sekarang fokus pada penyelematan, evakuasi, dan keamanan warga," kata dia.

Dari pantauan melalui media sosial, banyak warga yang kerap menyalahkan salah satu pihak atas kejadian ini. Hal itu seharusnya dihindari dan warga baiknya mengutamakan memberikan pertolongan kepada mereka yang membutuhkan.

Share
Topics
Editorial Team
Debbie sutrisno
EditorDebbie sutrisno
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

artikel regional jabar tidka di hide

28 Jul 2025, 10:30 WIBNews

Yuhu

19 Mar 2024, 14:17 WIBNews

Bisnis Kardi

11 Apr 2022, 14:54 WIBNews