Resahkan Masyarakat Cimahi, 18 Preman Dibekuk Aparat Sabhara

Oeng menyebutkan, keberadaan sejumlah preman yang berhasil diamankan dinilai sering membuat resah masyarakat. Pada gelaran operasi itu, polisi menyisir tempat-tempat umum diantaranya terminal, tempat perbelanjaan, persimpangan, dan tempat keramaian.

"Dari lokasi sasaran itu para preman ini melakukan tindakan yang meresahkan dengan modus parkir liar, pemalakan, dan pak ogah. Banyak masyarakat yang mengadu dan mengaku resah," ujar Oeng.

Selain melakukan pemalakan, petugas juga menemukan seorang preman yang berbekal senjata tajam. Diduga senjata tajam itu digunakan untuk menakut-nakuti objek yang akan dipalak.

Dari sekian preman yang terjaring, beberapa preman yang diamankan juga terindikasi mengkonsumsi miras.

"Ada yang mengonsumsi miras juga, mereka mengaku biar berani saat jadi tukang parkir," ucapnya.

Menurut Oeng, kecenderungan premanisme dan potensi kriminalitas menjelang Nataru akan meningkat. Prediksi itu berangkat dari dugaan kebutuhan ekonomi yang meningkat dan sulitnya mencati kerja.

"Biasanya beberapa hari jelang Natal dan Tahun Baru bakal menjamur premanisme, terutama tukang parkir liar. Makanya kami intensifkan operasi ini, ditambah patroli KKYD saat malam hari," papar Oeng.

Untuk pelaksanaan patroli KKYD Polres Cimahi menerjunkan hingga 40 personel Sabhara, Intel, serta Satlantas. Beberapa titik kerawanan di Kota Cimahi yakni Jalan Sangkuriang, Jalan Gatot Subroto, Jalan Baros, Jalan Kolonel Masturi, serta Jalan Amir Machmud. Sedangkan di wilayah Kabupaten Bandung Barat difokuskan di wilayah Padalarang, Batujajar, dan Cimareme. 

"Minimal 40 personel diterjunkan, ada yang menggunakan mobil atau motor untuk mobilitas. Fungsi Bhabinkamtibmas pun kita upayakan lebih aktif menyambangi lingkungan tempat tinggal masyarakat," tandasnya.