Radovic Optimistis, Persib Bisa Bungkam Persiwa Selama 90 Menit

Radovic memang tak mau merinci apa saja yang ditargetkan manajemen Persib sehingga mengontraknya. Namun, ia amat optimistis dapat memenangi pertandingan demi pertandingan di Piala Presiden 2019.
 
“Kami sudah siap, silakan melihat permainan kami hari Senin. Fisik pemain juga bagus, mereka memulai latihan dengan passing dan kini siap untuk bermain,” ujar Radovic, kepada awak media pascalatihan di lapangan Sasana Budaya Ganesha, Kota Bandung, Jumat (8/2).

Saking optimistisnya memenangi partai kontra Persiwa di babak 32 besar, pelatih berdarah Montonegro tersebut bahkan bisa mengalahkan Persiwa dalam kurun waktu 90 menit saja.
 
Ia mengaku tak mempersiapkan skema adu penalti, karena memprediksi Persib menang dalam dua babak. “Kami tidak berpikir untuk itu (Penalti). Kami ingin menang dalam 90 menit,” ujar Radovic.

Sebenarnya, wajar jika Radovic optimistis membungkus kemenangan di laga perdana melawan Persiwa. Pasalnya, jika berkaca pada musim lalu, Persiwa bukanlah tim kuat yang harus mereka khawatirkan.
 
Persiwa adalah tim yang musim lalu harus terdegradasi dari Liga 2. Lemahnya komunikasi antar pemain membuat tim mereka tak mampu bersaing di kasta kedua.
 
Sementara Persib merupakan tim yang menghiasi papan atas di kasta pertama, Liga 1. Dalam lima kali pertemuan terakhir, Persib bisa mengantongi kemenangan empat laga.

Ia tak mau membocorkan siapa saja pemain yang akan memperkuat Persib di partai melawan Persiwa. Yang terang, kata Radovic, dia akan mencoba beberapa pemain baru hasil dari pembelian di bursa transfer tahun ini.
 
Beberapa pemain baru tersebut memang sudah diuji kualitasnya selama sesi latihan. “Kami selalu ada rotasi, gonta-gant pemain dari kemarin. Untuk Senin mendatang, aka nada beberapa pemain baru yang belum pernah membela Persib. Kami akan coba beberapa pemain,” tuturnya.

Radovic sepertinya akan menerapkan skema 4-3-3 di mana pemain wajib memiliki kecepatan yang mumpuni dan ngototselama di lapangan. Formasi tersebut biasanya akan mengandalkan serangan sayap, di mana lini tengah akan bekerja sama dengan garda belakang untuk menyuplai bola ke eksekutor gol di lini depan.
 
Maka tak heran jika lini belakang yang kerap membantu di sektor sisi lapangan akan lebih cepat kelelahan.