Prof Dr Bambang Sudibyo MBA CA yang juga menjabat sebagai Ketua BAZNAS, mengatakan Tema "Optimizing Global Zakat Role through Digital Technology" ini diambil karena saat ini teknologi 4.0 semakin dianggap sebagai keharusan dalam industri keuangan, dana zakat semakin dianggap sebagai bagian yang sangat penting dan sebagai sumber keuangan syariah sosial yang sangat potensial.
“Oleh karena itu, akhir konferensi ini diharapkan menghasilkan resolusi yang baik dalam mengoptimalkan Peran Zakat Global melalui Teknologi Digital,” katanya.
Ia mengatakan, penggunaan dana zakat harus memiliki makna strategis untuk menegakkan ukhuwah, persaudaraan, kolaborasi, dan solidaritas di antara negara-negara muslim dan umat untuk mencapai tujuan bersama.
Selama ajang WZF berlangsung, 25 pembicara akan menyampaikan paparan mengenai pengelolaan zakat di era digital antara lain Dr. Syed Zafar dari India, Dr. Elnur Salihovic dari Bosnia-Herzegovina, Muhammad Lawal Maidoki dari Nigeria dan Dr. M. Ayub Miah Bangladesh. Selain itu dalam kegiatan ini juga digelar rapat tahunan yang akan diikuti oleh seluruh anggota WZF.
“Para pembicara membahas berbagai materi seperti Fiqh kontemporer dalam zakat digital, peraturan dan peran pemerintah dalam digitalisasi zakat, manajemen zakat digital, manajemen risiko untuk lembaga zakat di era digital, memperkuat peran WZF melalui teknologi digital, serta mempererat kerja sama zakat antar negara di era digital,” ujarnya.