Polisi Selidiki Perusahaan Truk Penyebab Kecelakaan di Tol Cipularang

Bandung, IDN Times - Pihak kepolisian terus mendalami penyebab kasus kecelakaan maut di Tol Cipularang kilometer (Km) 91. Kepolisian juga tengah melakukan pemeriksaan terhadap perusahaan penyewa jasa truk pasir yang dianggap membawa muatan berlebih.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunotudo Wisnu Andiko mengatakan, anggota polisi dari Polres Purwakarta lah yang sedang melakukan penyelidikan. "Ini dilakukan kepada perusahaan pengelolaan pertambangan tanah dan juga perusahaan angkutan," ujar Trunoyudo, Kamis (5/9).
1. Tersangka yang ditetapkan hanya menjalankan perintah perusahan

Saat ini kepolisian telah menetapkan dua orang tersangka berinisial S dan DH. Tersangka DH yang meninggal dunia, merupakan sopir dump truk yang terguling bernopol B-9763-UIT. Sedangkan tersangka berinisial S merupakan sopir dump truk nopol B-9410-UIU yang mengalami rem blong hingga menabrak sejumlah kendaraan.
Menurut Trunoyudo keduanya merupakan sopir yang bekerja pada salah satu perusahaan jasa pengangkutan. Perusahaan itu, kata dia, disewa perusahaan tambang untuk mengangkut pasir yang rencananya dibawa ke Karawang.
"Kalau tersangka ini apakah hanya menjalankan atau apakah ada perintah tentu memerlukan pendalaman lagi. Apa perusahaan ini menambah sendiri kapasitasnya. Ini sebagai saksi dulu," kata dia.
2. Akan mendengarkan pendapat para ahli terkait kelalaian yang terjadi

Trunoyudo mengatakan, insiden ini telah menelan delapan korban jiwa. Polisi berencana meminta pendapat ahli pidana untuk mendalami kasus tersebut berdasarkan alat bukti yang didapat penyidik.
"Alat bukti yang kita cari adalah unsur kelalaiannya yang menyebabkan orang lain meninggal dunia dan menyebabkan luka berat, ini tentunya kita akan meminta pendapat ahli pidana karena dari unsur kelalaian dan unsur sengaja ini satu hal yang berbeda, apakah bisa dipidana seseorang atau perusahaan, kan tentu harus ada objek hukumnya," kata dia.
3. Ini kronologis kecelakaan di Tol Cipularang

Sebelumnya, Direktur Penegakan Hukum Korps Lalu Lintas Brigadir Jenderal Pujiyono Dulrachman memaparkan kronologi kecelakaan beruntun yang melibatkan 15 kendaraan di Tol Cipularang KM 91. Kecelakaan ini menewaskan delapan orang dan delapan lainnya luka-luka.
Menurut Pujiyono, kecelakaan terjadi sekitar pukul 12.30 WIB yang diawali sebuah dump truk terguling di jalur kanan Tol Cipularang arah Jakarta. Karena ada evakuasi, sejumlah kendaraan berhenti untuk memberikan waktu pada petugas tol mengevakuasi truk trailer itu.
“Kemudian, pas mau dievakuasi, lima kendaraan yang sedang mengantre ditabrak sebuah truk lain dari arah belakang. Truk itu bermuatan tanah yang hilang kendali, karena rem blong dan menabrakan evakuasi itu,” kata Pujiyono.
Tak berhenti di sana, di belakang dum truk yang mengalami rem blong, ada sekitar 15 kendaraan lain yang juga tak bisa menghindari truk besar itu. “Jadi tabrakan pada akhirnya beruntun,” ujar dia.
Sejauh ini, delapan korban meninggal dunia ada di RS Thamrin (Purwakarta), satu korban meninggal dunia lainnya berada di RS Siloam (Purwakarta). Dari delapan korban meninggal dunia yang berada di RS Thamrin, empat di antaranya meninggal karena terbakar. Empat sisanya meninggal karena luka-luka.
Sementara, kecelakaan tersebut membuat lalu lintas Tol Cipularang arah Jakarta lumpuh total. Polisi mengalihkan alur lalu lintas dengan mengarahkan pengendara untuk keluar di Gerbang Tol Cikamuning dan contra flow. Bahkan, kemacetan sempat mengular hingga tujuh kilometer.












