Bandung, IDN Times - Polemik keinginan badan eksekutif untuk menaikkan tarif BPJS Kesehatan sampai 100 persen kian kencang. Penolakan keinginan tersebut terus disuarakan. Tak hanya di tingkat pusat, aksi menolak kenaikan tarif BPJS Kesehatan juga ramai di sejumlah daerah, salah satunya di Jawa Barat.
Dalam sebuah aksi di depan kantor DPRD Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi, ratusan buruh melancarkan penolakan atas keinginan pemerintah menaikkan iuran tersebut. Buruh menilai kenaikan tersebut belum ideal karena selama ini fasilitas akses kesehatan untuk BPJS Kesehatan pun masih jelek.
"Ini menyengsarakan kita rakyat Indonesia. Buruh setiap tahun naik (iurannya). Karena buruh tidak dinilai nominal tapi presentase. Kalau UMK naik, BPJS juga naik," ujar Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Rabu (4/9).