Kota Sukabumi Terancam Tercemar Sampah Akibat Lahan TPA Menyempit

Terdapat tiga cara yang selama ini dijalankan untuk mengurangi beban sampah di TPA Cikundul. Dari jumlah produksi sampah yang rata-rata mencapai 171 ton per hari, tidak seluruhnya dibuang ke TPA Cikundul, melainkan hanya sebanyak 129 ton saja. Sementara sekitar 22 ton sampah lainnya diolah kembali oleh warga maupun Bank Sampah Sukabumi. Sisanya sebanyak 18 ton sampah dimusnahkan dengan cara dibakar atau dibuang ke tempat lain.

Pemerintah Daerah Kota Sukabumi saat ini tengah berusaha mengembangkan program tempat olah sampah setempat (TOSS). Program tersebut diharapkan menjadi solusi dalam mengatasi masalah sampah akibat semakin berkurangnya lahan penampungan sampah TPA Cikundul. Untuk menyukseskan TOSS ini, pemerintah daerah telah menggandeng sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang energi dan ketenagalistrikan.

Pengelolaan sampah melalui program TOSS ini bukan hanya untuk mengatasi masalah sampah karena semakin minimnya daya tampung TPA Cikundul, tetapi bisa memproduksi energi listrik dalam jumlah tertentu. untuk menghasilkan tenaga listrik ini sampah harus melalui proses peyeumisasi (fermentasi) dengan menggunakan biovaktor berupa senyawa bakteri. Ditahap akhir sampah yang telah di fermentasi diproses peletisasi sehingga bisa menjadi bahan bakar penghasil listrik.

Sebelum melaksanakan penerapan program TOSS, Pemda Kota Sukabumi akan terlebih dahulu melakukan kajian untuk menentukan pola pengelolaan sampah yang tepat. "Selain itu kami pun akan meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali dan Indonesia Power untuk melakukan pendampingan agar dalam pelaksanaannya nanti bisa berjalan optimal," ungkap Achmad Fahmi.