Kasus Meikarta, Nama James Riyadi Disebut Lagi

Bandung, IDN Times - Nama bos besar Lippo, James Riyadi, lagi-lagi disebut dalam persidangan kasus suap Meikarta terhadap jajaran pejabat Pemerintah Kabupaten Bekasi. Persidangan itu tengah digelar di Pengadilan Negeri Bandung, Jalan LLRE Martadinata Kota Bandung, Rabu (13/3).
Nama James terdengar kala persidangan membahas soal kunjungan Toto Bartholomeus, Presiden Direktur Lippo Cikarang, mengunjungi rumah Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin, pada Januari 2018. Toto tidak sendiri, melainkan bersama James dan Kepala Divisi Land Acquisition and Permit PT Lippo Cikarang, Edi Dwi Soesianto (Edi Soes).
Pertemuan itu diduga bermuatan rencana kongkalikong antara pengembang Meikarta dan Pemkab Bekasi.
1. Jaksa sebut Toto inisiator pertemuan tersebut

Dalam dakwaan, Jaksa mengatakan bahwa Toto merupakan inisiator dari pertemuan itu. Sementara Edi diduga hanya dimintai tolong oleh Toto untuk menemaninya mengunjungi rumah dinas bupati.
Namun, Toto membantah telah menjadi inisiator dari pertemuan itu. Bahkan, ia menjelaskan hari itu tidak berencana untuk bertemu Neneng.
"Jadi waktu itu saya di akhir masa jabatan. Pak Edi Soes bilang, coba dong kenalan (dengan Bupati Neneng) apa salahnya. Saya bilang, kalau enggak perlu, buat apa? Disampaikan kebetulan ada event melahirkan, kalau tidak baru melahirkan ya mungkin tidak bertemu."
"Pak Edi kasih tahu ke saya kalau ibu melahirkan, ya sudah kita ketemu saja," ujar Toto, dalam persidangan sebagai saksi atas terdakwa para pejabat Bekasi, di PN Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Rabu (13/3).
2. Kesaksian Toto dibantah bukti

Setelah mendengar alasan Toto, Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi lantas menunjukkan bukti bahwa Toto memang berniat bertemu Neneng. Bukti berupa rekaman percakapan telepon itu pernah juga diperdengarkan dalam persidangan Billy Sindoro, Bos Meikarta.
Berikut isi rekaman percakapan telepon antara Toto dan Edi Soe pada 6 Januari 2018:
Toto: Bisa ngomong sebentar?
Edi Soes: Ya bisa
Toto: Pak James sama Pak Billy mau ketemu ibu. Kalau nggak besok, Senin. Jadi mau ngomong bertiga. Bagus nggak? Bagus kan?
Toto: Jadi mau ketemu, Pak James. Bagus kan mau ketemu, jadi bagus supaya urusan kita beres. Ya kalau besok bisanya sore, kalau nggak berkenan ya Senin
Toto: Tapi ngomongnya hati-hati ya, ya
3. "Supaya urusan kita beres"

Setelah memperdengarkan rekaman tersebut, jaksa lantas mengalihkan pertanyaannya pada Edi Soes, yang duduk di sebelah Toto. "Maksud dari urusannya kita beres ini apa?" ujar jaksa KPK.
Menurut Edi, frasa "urusan" itu tidak berkaitan dengan mandeknya proses perizinan Meikarta. "Kan masih banyak urusan yang belum selesai," tutur Edi Soes.
Namun, jaksa seakan tak puas dengan jawaban itu. "Lalu ini ada hati-hati ngomongnya apa? kok harus hati-hati mau ketemu nengok lahiran. Ngapain mau silaturahmi harus hati-hati," tutur jaksa.
4. James sempat menampik bicarakan Meikarta di rumah Neneng

Pada 6 Februari 2019, James menghadiri persidangan sebagai saksi untuk empat terdakwa para pejabat Meikarta. Kala itu James mengaku tak memiliki misi khusus dalam kunjungannya ke rumah Neneng.
“Selain basa-basi, saya tidak ingat ada pembicaraan apapun. Tapi yang lebih banyak bicara itu bupati. Beliau banyak bicara lalu diganggu anak laki-lakinya. Saya baru banyak bicara ketika sudah masuk ranah pendidikan,” kata James, ketika ditanyai hakim soal apa saja obrolan antara James, Toto, dan Billy, pada Neneng.
James pun sama sekali tidak dapat mengingat Billy dan Toto menunjukan rencana Meikarta pada Neneng. Sebagai pendiri sekaligus Pembina Pelita Harapan, instansi di bidang pendidikan, ia mengaku hanya bicara kala Neneng berdiskusi soal pendidikan.
5. Awal mula James ikut

Menurut James, keikutsertaan dirinya dalam kunjungan ke rumah bupati tak lain hanya karena kebetulan. Pada Januari 2018, ia mengunjungi Meikarta dan bertemu dengan Toto di kantor penjualan Meikarta.
“Sore hari saya ingin ke Meikarta, melihat perkembangan di sana. Karena beberapa teman membeli aset di sana. Meikarta ini fenomenal, makanya saya ingin ke sana,” ujar James. Di sana, James disambut oleh Toto. “Mungkin karena pak Toto menghargai saya,” tutur dia.
Baru sebentar mengobrol, Toto kemudian meminta izin pada James untuk pergi karena hendak mengunjungi rumah bupati. “Dia bilang bupati baru melahirkan. Lalu saya tanya, loh bupatinya itu wanita? Itu pertama kali saya tahu bahwa bupati Bekasi adalah wanita,” kata James, menekankan bahwa tujuan kunjungan tak lain memberi selamat atas kelahiran anak bupati.
Awalnya ia menolak ajakan tersebut, tapi lama kelamaan ia menyetujuinya juga. Dia pun tak tahu bahwa Billy akan mengikuti pertemuan itu.












