Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kasus Eks Kapolsek Pasirwangi, Polda Jabar Pastikan Tak Ada Intervensi

istimewa
istimewa

Bandung, IDN Times – Kritik pedas eks Kapolsek Pasirwangi, Ajun Komisaris Sulman Aziz, yang menuding bahwa polisi tak netral jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 tiba-tiba meredam, setelah ia meminta maaf pada Senin (1/4).

Sikapnya yang berubah ia tunjukkan setelah mampir ke Markas Polisi Daerah Jawa Barat, untuk mengurus izin mutasi dari Kepala Polsek Pasirwangi, Garut, menjadi Kepala Unit 1 Seksi Penindakan Pelanggaran Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jabar.

Dengan potongan peristiwa di atas, banyak pihak menduga bahwa sikap Sulman berubah setelah ia bertemu para petinggi Polda Jabar. Termasuk Haris Azhar, Direktur Kantor Hukum dan Ham Lokataru, yang mengemukakan pesan singkatnya dengan Sulman. Kepada Haris, Sulman mengatakan jika ia ditemui pejabat Polri dan Polda Jabar, kemudian mencabut keterangannya.

Apakah Sulman benar-benar diintervensi petingginya?

1. Polda Jabar menampik dugaan intervensi

IDN Times/Debbie Sutrisno
IDN Times/Debbie Sutrisno

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko, mengatakan jika Sulman mencabut kritiknya tanpa paksaan siapa pun. Ia justru mempertanyakan asal muasal ketarangan Haris Azhar soal Sulman yang ditemui petinggi Polda Jabar.

“Setahu beliau dari mana? Silakan tanya ke yang bersangkutan (Haris Azhar),” kata Trunoyudo, ketika dihubungi IDN Times, Rabu (3/4).

2. Polda Jabar tak meminta Sulman untuk menghadap

Logo Polri
Logo Polri

Trunoyudo, yang mendampingi Sulman bertemu dengan wartawan ketika mencabut keterangannya, mengatakan jika Polda Jabar sama sekali tidak mengintervensi Sulman. Bahkan, kata dia, instansinya juga tak memanggil Sulman untuk datang ke Markas Polda Jabar.

“Tidak ada panggilan, tidak ada upaya paksaan apapun. Setelah datang ke Polda, beliau menyampaikan itu (Kritik Polisi tak netral) kepada fungsi pengawas untuk mengklarifikasi,” ujar Trunoyudo.

3. Polda Jabar masih dalami kasus Sulman

Ilustrasi hukum (Pixabay)
Ilustrasi hukum (Pixabay)

Pada Senin (1/4), Trunoyudo memastikan bahwa Sulman tetap harus melalui ganjaran karena telah melanggar kode etik kepolisian. Tiga hari berlangsung, Polda Jabar belum dapat memastikan hasil penyelidikannya.

“Kami masih dalami (Kasus Sulman). Tunggu saja,” ujar dia.

4. Bagaimana kisah Sulman berlangsung?

Pexels.com/Craig Adderley
Pexels.com/Craig Adderley

Emosi Sulman Aziz tak lagi bisa tertahan, terutama ketika mendengar bahwa ia dimutasi dari Kapolsek Pasirwangi menjadi Kepala Unit 1 Seksi Penindakan Pelanggaran Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jabar. Sulman menduga pemutasian didasari oleh masalah pribadi dirinya dengan Kapolres Garut, Ajun Komisaris Besar Budi Satya Wiguna.

Dugaan Sulman bukan berarti tak mendasar. Menurut Sulman, Budi geram padanya lantaran mendapatinya tengah berfoto bersama seorang tokoh ulama yang juga panitia deklarasi Pasangan Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Di sisi lain, Sulman mengatakan jika ia pernah beberapa kali dipanggil Kapolres Garut untuk melakukan pendataan para pendukung masing-masing calon presiden. Dia diperintahkan melakukan penggalangan dukungan untuk Calon Presiden dan Wakil Preisden nomor urut 01, Joko “Jokowi” Widodo-Maaruf Amin.

Bahkan, kata Sulman sebelum mencabut laporannya, ia diancam bakal dimutasi jika Jokowi-Maaruf kalah di daerahnya. Berbagai keterangan itu ia sampaikan ketika jumpa pers yang didampingi Haris Azhar, Direktur Lokataru.

5. Mutasi Sulman sesuai aturan

IDN Times/Debbie Sutrisno
IDN Times/Debbie Sutrisno

Menyoal mutasi, Trunoyudo mengatakan bahwa tindakan tersebut sudah sesuai dengan surat telegram nomor 499 II Kep. 2019 yang dikeluarkan Polda Jabar. Isinya tak lain tentang pemutasian sepuluh personel Polda Jabar.

“AKP Sulman tak sendirian. Ini kepentingan organisasi serta penyegaran kemampuan SDM yang ada di Polda Jabar,” tuturnya.

Share
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

artikel regional jabar tidka di hide

28 Jul 2025, 10:30 WIBNews

Yuhu

19 Mar 2024, 14:17 WIBNews

Bisnis Kardi

11 Apr 2022, 14:54 WIBNews