Jokowi: Waspadai Hoaks dari Pintu ke Pintu
Banjar, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengimbau masyarakat, khususnya warrga Nahdlatul Ulama (NU) untuk semakin mewaspadai adanya pemberitaan bohong menjelang pemilihan presiden (Pilpres) maupun legislatif (Pileg). Pemberitaan hoaks diprediksi semakin banyak disebar yang dampak negatifnya bisa menjatuhkan calon tertentu.
"Terutama kalau ada fitnah, isu yang dari pintu ke pintu, rumah ke rumah. Karena ini sebentar lagi hajat besar," kata Jokowi dalam pembukaan Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama,di Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (27/2).
1. Masyarakat harus berani merespons

Menurut Jokowi, jika ada pihak tertentu yang meyebarkan berita baik dan mengajak pada sesuatu yang akan berdampak baik maka silahkan ditanggapi juga dengan baik. Namun, saat ada pihak yang datang dengan menyebarkan berita palsu dan kemudian meresahkan atau mengkhawatirkan masyarakat maka harus dicegah.
"Kita harus berani respons," ujar Jokowi.
2. Pemerintah tak mungkin larang adzan

Jokowi nampaknya kesal dengan adanya tiga ibu-ibu yang melakukan pemberitaan hoaks terkait dengan larangan mengumandangkan adzan atau melegalkan hubungan sejenis. Pemerintah memastikan tidak akan melakukan hal tersebut.
Persoalan seperti ini bisa saja dibiarkan jika masayrakat yang percaya hanya 20 sampai 30 orang saja. Tapi kalau yang percaya mencapai jutaan, itu merupakan informasi palsu dan tidak bisa dibiarkan.
"Ini kabar berbahaya bagi keutuhan berbangsa dan bernegara," papar Jokowi.
3. Pemilu jangan buat negara terpecah

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyampaikan, perhelatan pemilihan umum (pemilu) lima tahun sekali tidak seharusnya membuat masyarakat saling serang dengan perkataan jelek maupun penyebaran berita hoaks. Urusan pemilihan Walikota, Gubenur, Legislatif, hingga Presiden membuat persaudaran sebangsa dan senegara hancur
Jokowi meminta semua pihak menjaga ukhkawh islamiyaj dan wathaniyah agar masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang damai. "Jangan sampai ada konflik sekecil apapun di negara ini," pungkas Jokowi.