Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jokowi Terus Diserang Berita Bohong di Jabar, TKD Lapor Polisi

IDN Times/Galih Persiana
IDN Times/Galih Persiana

Bandung, IDN Times – Tim Kampanye Daerah Jawa Barat (TKD Jabar) melaporkan puluhan hoax atau berita bohong yang menyerang pasangan Calon Presiden Joko "Jokowi"Widodo jelang pencoblosan pada 17 April 2019 kepada Polda Jabar, Rabu(27/3).

Laporan berita hoax itu hasil informasi yang beredar di berbagai  media sosial. Sekretaris TKD Jabar, Abdy Yuhana, mengatakan jika puluhan laporan tersebut ia kumpulkan dalam waktu dua hari ke belakang.

Kepada IDN Times di Markas Besar Polda Jabar, Abdy mengatakan jika TKD sudah memiliki Satuan Petugas (Satgas) Ant Hoax yang mana akan terus memantau perkembangan informasi palsu di berbagai media sosial dan media massa.

“Sepanjang informasi memiliki unsur hoax, fitnah, dan menyangkut harkat martabat Pak Jokowi, kami akan laporkan. Kapan pun,” kata Abdy, di Markas Polda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (27/3).

1. Laporkan 30 temuan hoax di Jawa Barat

Setelah mengumpulkan berbagai bukti, Abdy dan timnya bergegas ke Polda Jabar pada Rabu (27/3), pukul 09.00 WIB. Sesampainya di sana, mereka langsung masuk ke Sentra Pelayanan Kepolisan Terpadu untuk melaporkan temuan tersebut.

“Masa kampanye ini harusnya diisi dengan hal yang sifatnya mendidik, kemudian juga dengan harapan-harapn untuk Indonesia yang lebih baik. Bukan dengan fitnah, hoax. Pelaporan kami hari ini untuh mencegah gibah yang lebih luas di Jawa Barat.

Totalnya, kata Abdy, TKD Jabar melaporkan 30 hoax yang tersebar di media sosial. Laporan pun sudah diterima kepolisian, di bawah penanganan Tim Cyber Crime Polda Jabar.

2. Facebook, Instagram, dan WhatsApp

IDN Times/Galih Persiana
IDN Times/Galih Persiana

Tiga media sosial yang menjadi tempat hoax bersebaran, lanjut Abdy, ialah Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Ada beberapa isu palsu yang tersebar di ketiga media sosial itu, memang, tapi sebagian besar terkait isu Jokowi anti Islam.

“Di beberapa daerah seperti Kota Banjar, misalnya, ada hoax yang menyebut jika Jokowi menang, pasantren ditutup dan adzan dilarang berkumandang. Itu yang berbahaya, karena informasi tersebut benar-benar salah,” ujarnya.

3. Elektabilitas Jokowi di Jawa Barat tergerus hoax

IDN Times/Galih Persiana
IDN Times/Galih Persiana

Abdy memang tak bisa memastikan berapa besar pengaruh informasi hoax terhadap elektabilitas pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01, Joko “Jokowi” Widodo-Ma'ruf Amin. Namun, ia menilai bahwa maraknya pemberitaan bohong sedikit banyak dapat menggerus suara Jokowi di Jawa Barat.

“Hoax itu, pertama tidak memiliki aspek politik, lalu tidak sesuai dengan kaidah kampanye. Ketiga, tentunya bagi masyarakat awam yang tanpa filter informasi, ini akan berdampak pada elektabilitas Jokowi,” tutur Abdy.

Jawa Barat memang menjadi salah satu daerah tersulit bagi Jokowi untuk mendulang suara. Di provinsi dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) terbanyak di Indonesia, yakni 37 juta suara, Jokowi punya pengalaman buruk.

Pada Pilpres 2014, Jokowi kalah telak di Jawa Barat karena hanya mendapat 40,22 persen suara, dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan total 59,78 persen suara.

Share
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

artikel regional jabar tidka di hide

28 Jul 2025, 10:30 WIBNews

Yuhu

19 Mar 2024, 14:17 WIBNews