Indobarometer Bocorkan Cara Jokowi Menang di Jawa Barat pada Relawan

Bandung, IDN Times – Indobarometer menjadi salah satu lembaga perhitungan suara yang diundang relawan pemenangan Joko “Jokowi” Widodo-Maaruf Amin, dalam gelaran nonton bareng debat calon presiden di Rumah Kerja Relawan Jokowi-Maaruf, Jalan Sirna Raga, Kota Bandung, Kamis (17/1/2019).
Ketika diberi waktu untuk sambutan, perwakilan Direktur Eksekutif Indobarometer M. Qodari, menjelaskan cara agar pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 01 bisa mendominasi suara di Jawa Barat dalam Pilpres 2019.
1. Pilpres 2014, Jokowi-JK Kalah di Jawa Barat

Dalam data yang diolah Indobarometer, Jokowi yang kala Pilpres 2014 berpasangan dengan Jusuf Kalla, kalah di Jawa Barat. Sejumlah kota dan kabupaten, kata Qodari, menjadi penyebab kekalahan tersebut.
“Kita lihat pasangan Jokowi-JK kalah dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, misalnya di Kota Tasikmalaya dengan perbandingan 73:26 persen, Kabupaten Purwakarta dengan perbandingan 71:28 persen, dan Kota Garut dengan 70:40 persen,” kata Qodari, sambil menunjuk layar lebar yang terpasang di tengah aula.
2. Jokowi hanya kuasai empat wilayah di Jawa Barat

Qodari melanjutkan lembar demi lembar penelitiannya. Kemudian, ia menjelaskan, Jokowi-JK kala itu hanya memenangi empat kabupaten dan kota saja. Sementara sisanya, 22 kabupaten kota (Waktu 2014 Jawa Barat masih memiliki 26 kabupaten dan kota), dikuasai Prabowo-Hatta.
“Empat kabupaten dan kota itu adalah Kabupaten dan Kota Cirebon, Indramayu, juga Subang,” tuturnya. Qodari menjamin hasil pemilu 2014 bisa menjadi acuan akurat terkait elektabilitas Jokowi dan Prabowo. “Itu semua gambaran 2014,” kata dia.
3. Jokowi-Ma'aruf harus mengejar 5 juta suara di Jawa Barat

Jadi, kata Qodari, kekalahan Jokowi dari Prabowo pada 2014 selisihnya 24 persen. Menurut dia, total 24 persen itu jika dikonversikan akan menjadi 5 juta suara. Prabowo waktu itu menang 13 juta suara, sementara Jokowi hanya 8 juta,” tuturnya.
“Kalau kondisinya masih sama, maka bapak ibu harus menambah suara kurang lebih lima juta. Supaya hasilnya jadi 50:50,” ujar Qodari.
4. Indobarometer gunakan data Pilwalgub Jabar 2018 sebagai acuan

Indobarometer pun menggunakan hasil Pemilihan Gubernur (Pilwalgub) Jawa Barat 2018, sebagai acuan terhadap kondisi Pilpres 2019 di Jawa Barat. Menurut dia, dari pemetaan hasil Pilwalgub sekali pun, Jokowi-Maaruf masih akan kalah di Jawa Barat.
Kala itu, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum yang disebut Indobarometer berada di pihak Jokowi-Maaruf, menang di 14 kabupaten kota. Sementara pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) yang merupakan calon dari PKS, menang di delapan kabupaten kota.
“Daerah-daerah pemenangan Asyik inilah yang saya sebut sebagai Jalur Gaza. Anda (kepada para relawan) yang ada di daerah ini, harus bekerja lebih kasar daripada yang lain,” kata Qodari.
5. Total 18 kota dan kabupaten yang harus dikuasai relawan Jokowi-Maaruf

Delapan kota yang dikuasai Asyik kala itu, menjadi daerah utama yang harus diambil alih oleh Jokowi-Maaruf jika ingin memenangi Pilpres 2019. Namun, kata Qodari, ada sepuluh kabupaten dan kota lain di mana pasangan Asyik menempati posisi dua.
Sepuluh kota dan kabupaten itu di antaranya Kabupaten Bandung, Kabupaten Karawang, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Ciamis. “Tadi ada delapan, sekarang ada sepuluh. Maka, di 18 kota ini kalian (para relawan) mesti bekerja keras,” tuturnya.












