Sebelumnya, teror pelemparan sperma diketahui dari laporan korban berinisial IR (44) yang ditemani suaminya RF (45), warga Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya. Mereka tak terima dengan perbuatan asusila yang diduga dilakukan pelaku dengan melempar cairan sperma ke arah korban.
Kejadian bermula saat korban sedang berdiri di pinggir Jalan Letjen Mashudi. Pelaku dengan motor tiba-tiba datang dan mengajak korban berbincang hingga mengeluarkan kata-kata tak pantas. Setelah itu pelaku memasukkan tangan ke dalam celana dan sempat dipotret korban menggunakan kamera ponsel. Tak lama pelaku melemparkan cairan diduga sperma ke arah korban. Namun, korban berhasil menghindar dan luput dari lemparan cairan tersebut.
"Setelah saya lapor polisi dan unggah kejadian yang dialami istri saya ke medsos, banyak warganet yang merespons dan inbox saya. Ternyata bukan hanya istri saya yang mengalami, namun ada juga korban lain," ujar RF.
Bahkan, ada seorang perempuan yang ponselnya dirampas pelaku dengan modus mengintimidasi. Namun, korban tak melapor dengan alasan menjaga keamanan keluarga. "Pelaku ini melontarkan kalimat makian kepada korban seorang perempuan yang sedang mengemudi mobil. Korban merasa takut dan terintimidasi hingga akhirnya pelaku mengambil ponsel miliknya," katanya.
Informasi yang dihimpun, ada dua perempuan lain yang juga menjadi korban kejahatan asusila pelaku, yakni ND (26) dan LW (29), keduanya warga Mangkubumi. Namun hingga saat ini baru IR yang membuat laporan polisi karena kedua korban lainnya tak berani melapor dan merasa malu atas apa yang dialaminya.