Bandung, IDN Times – Sejak Rabu (20/11) malam, sejumlah jurnalis di Bandung menerima kabar sekaligus ajakan untuk melawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang ingin menghancurkan rumah Allah SWT (masjid). Pesan berantai via aplikasi WhatsApp itu diterima dari Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami’ Nurul Ikhlas yang meminta umat muslim untuk berkumpul di lokasi penggusuran bangunan yang mereka anggap sebagai masjid di Jalan Cihampelas Nomor 149, Kota Bandung.
Ajakan tersebut merupakan respons dari penggusuran yang dilakukan PT KAI terhadap sebuah bangunan Belanda berpapan "Masjid Nurul Ikhlas" yang dianggap sebagai tempat ibadah oleh sebagian orang. Penggusuran dilakukan pada Rabu (20/11) sejak pukul 08.00 WIB.
Kira-kira begini isi pesannya:
photo tadi malam, rapat dg ketua DKM Masjid Nurul Ikhlas Cihampelas 149 ,yg skligus sbg Nadzir ( penerima wakaf ) Ust.Harri Nugraha, dan sebagian ormas Islam dlm membahas kemungkinan terjadi dan tindakan selanjutnya ,baik proses secara hukum maupun lainnya ,setelah eksekusi paksa dari pihak PT.KAI dg menggunakan satgasnya dan ormas Pagar bayarannya, menguasai lahan dan masjid tsb dg sdh di pagar dan dipatok? dg hak kepemilikan PT.KAI secara sepihak tanpa menunggu hsl keputusan Pengadilan. Maka kami serukan sbgmana ajakan dari ketua DKM, ketua Formasi ( Form Ormas Islam ) Bpk.Haji Encep Saepudin, agar semua elemen masyarakat ,baik dari Ormas,LSM dan para Mujahid dan Mujahidah spy ,pagi ini bersatu dan merapat ke lokasi utk mempertahankan dan membela rumah Alloh sampai titik darah penghabisan dari kesewenangan2 PT.KAI dan Ormas yg membantunya, utk itu mari kita lawan , pihak2 yg ingin menghancurkan rumah Alloh Swt. Allohu Akhbar... kami tunggu kedatangan para mujahid dan mujahidah semuanya. hari dan pagi ini. Allohu Akhbar.
