Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Defisit Air Terus Membesar, Ini Antisipasi PSDA Jabar

IDN Times/Daruwaskita
IDN Times/Daruwaskita

Bandung, IDN Times - Musim panas yang berkepanjangan membuat debit air di Jawa Barat makin menipis. Salah satu daerah yang telah merasakan kekurangan suplai air adalah Bandung dan sekitarnya.

Berdasarkan Alokasi Pemenuhan Air Wilayah Sungai Citarum 2015, kebutuhan air di Metropolitan Bandung defisit hingga 7, 27 kubik per detik, di mana kebutuhan mencapai 10, 63 kubik dan ketersediaan hanya 3, 36 kubik per detik.

Kepala Bidang Perencanaan Teknis Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jabar, Dikky Ahmad Sidik mengatakan, dengan perkembangan penduduk yang terus tumbuh dia memprediksi angka defisit air akan semakin membesar. Adapun skema yang telah dilakukan, khususnya dalam penyediaan air baku untuk air minum di antaranya dengan pengembangan bendungan dan mata air.

"Memang ada program yang sudah dilaksanakan, Mata Air Gambung sudah setengah kubik, cuma masih jauh untuk target (defisit) 7 kubik," ujar Dikky, Jumat (1/11).

1. Pemanfaatan curah hujan akan dioptimalkan

unsplash.com
unsplash.com

Diklky menuturkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) telah mendatangkan ahli dari berbagai institusi untuk memberikan solusi jangka pendek, menengah, dan panjang, terkait masalah ketersediaan air bersih. Pemerintah daerah pun berencana membuat Gerakan Menabung Air guna mengatasi permasalahan tersebut.

Prinsipnya bagaimana memanfaatkan debit curah hujan pada saat musim penghujan dengan cari ditampung. "Konsepnya tidak hanya menampung tapi sekaligus membuat tampungan sekaligus memperbaiki muka air tanah dan memperbaiki kualitas air tanah," imbuhnya.

2. Penampungan air akan dibuat di Rancaekek

ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

Dinas PSDA mendapatkan usulan untuk membangun receiver besar untuk menampung air hujan, salah satunya berada di Rancaekek, Kabupaten Bandung. Selain itu, ada pula usulan agar membuat waduk retensi 100 hektare untuk menampung kelebihan air yang ada di Sungai Citarum agar dimanfaatkan sebagai air baku.

"Jadi sudah ada rencana-rencana pengembangan walaupun belum dituangkan secara detail. Karena itu otomatis harus masuk juga dalam pola pengelolaan sungai Citarum," Paparnya.

Menurut Dikky, yang saat ini kerap mengalami dampak yaitu wilayah Bandung timur. Kondisi itu salah satunya lantaran pengembangan penduduk yang cenderung tinggi. Di samping itu kaitan dengan sumber-sumber airnya yang tidak sebanyak di sisi selatan ke arah barat.

"Receiver itu kenapa dibangun di timur salah satunya menampung dari DAS Citarik pada saat hujan kan banjir. Nanti dimanfaatkan sebagai air baku di wilayah timur," pungkasnya.

3. Konsep menabung air juga bisa meminimalisir banjr di musim hujan

IDN Times/Handoko
IDN Times/Handoko

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan persediaan air bersih saat musim kemarau kerap menjadi sorotan. Selain karena air bersih menjadi kebutuhan masyarakat, jumlah populasi Jabar yang banyak tidak lepas dari atensi.

"Isu Jawa Barat adalah populasi, otomatis air bersih juga menjadi isu yang menyusul karena air menjadi kebutuhan hidup yang utama bagi manusia," ujar Ridwan Kamil.

Emil menambahkan, Gerakan Menabung Air juga bertujuan untuk mengurangi potensi terjadinya banjir. Saat ini, Pemprov Jabar masih terus membahas model Gerakan Menabung Air secara komprehensif.

"Rencana terdepannya menabung air, skala rumah, kecamatan, dan Kota/Kabupaten. Jadi, pas musim hujan, air itu bisa ditabung, pas musim kemarau air bisa dipanen," kata dia.

Share
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

artikel regional jabar tidka di hide

28 Jul 2025, 10:30 WIBNews

Yuhu

19 Mar 2024, 14:17 WIBNews

Bisnis Kardi

11 Apr 2022, 14:54 WIBNews