Jakarta, IDN Times - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno langsung memberikan pembelaan terhadap calon presidennya ketika kebingungan mendapatkan istilah "Unicorn" dalam debat kedua yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu(17/2) tadi malam.
Menurut Juru bicara BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Muhammad Kholid, istilah Unicorn bagi Prabowo memang tidak familiar. Tidak semua orang langsung mengerti apa yang dimaksud dengan istilah Unicorn seperti yang ditanyakan Capres nomor urut 01, Jokowi.
"Kalau dengan istilah start up dan industri digital beliau familiar kok. Cuma mungkin bahasa 'unicorn' ini kan beliau tidak mengikuti lebih jauh," kata Kholid usai mengikuti dialog Millennials Memilih di kantor IDN Times pada Minggu (17/2).
Ia menyebutkan, isu menyangkut industri digital dan start up sudah ada di dalam buku putih Indonesia Menang. Fokus mantan Danjen Kopassus tersebut lebih kepada agar data penduduk Indonesia yang diserap oleh perusahaan start up itu tidak jatuh ke pihak asing. Padahal, justru perusahaan start up lokal bisa berkembang dan menjadi 'unicorn' gara-gara mendapat kucuran dana investasi dari luar negeri.
Lalu, apa solusi yang ditawarkan oleh kubu Prabowo agar tetap bisa menjaga data masyarakat Indonesia dan di saat yang bersamaan bisa mendanai start up lokal?
