AARM 2019, Ratusan Penembak dari 10 Negara Rebutkan 15 Trofi di KBB

Wakil Kepala Staf Komando Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Tatang Sulaiman menerangkan, kegiatan lomba tersebut merupakan agenda rutin tahunan yang digelar setiap November. Tahun ini, lanjut dia, Indonesia kembali dipercaya lagi sebagai tuan rumah AARM untuk kali ke lima.

Untuk tahun ini ada perubahan format pelaksanaan kegiatan AARM dari tahun sebelumnya. Yang biasanya menggunakan sistem kompetisi kontingen antarnegara, diubah menjadi format gabungan 10 negara dibagi dalam empat tim.

"Sekarang kontingen tiap negara itu digabung dalam 4 tim, jadi dilebur, jadi setiap tim akan lebih mengedepankan kerja sama bukan kompetisi antarnegara," ujar Tatang saat ditemui usai pelaksanaan kegiatan AARM 2019, Rabu (20/11).

Adanya perbedaan aturan yang dipakai dengan tahun sebelumnya, agar pada kegiatan AARM tahun ini memberikan kesempatan bagi setiap negara untuk menjadi juara. Karena menurut Tatang selama 13 tahun belakangan, kontingen Indonesia selalu mendominasi.

"Jadi setelah pulang ke negaranya masing-masing, setiap kontingen berkesempatan membawa trofi, karena ini kemenangan bersama bukan satu negara saja," papar Tatang.

Meski setiap kontingen berkesempatan membawa trofi, ada penembak terbaik yang diganjar dengan penghargaan pribadi agar tetap menumbuhkan semangat kompetitif.

Tatang menyampaikan masing masing angkatan darat dari 10 negara harus mengirimkan 33 delegasi.

"Total peserta dalam AARM tahun ini sebanyak 330 delegasi memperebutkan 15 trofi dan 258 medali," ungkap Tatang.

"Secara keseluruhan ada 10 match dari 5 kategori lomba. Tetap kami sediakan penghargaan untuk penembak terbaik," tambahnya.