Cimahi, IDN Times - Ribuan mahasiswa dari empat kampus kepung kantor Dewan Perwakilan Takyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi, Kamis (26/9). Massa menuntut 6 rekannya dipulangkan.
Empat kampus tersebut yakni Universitas Jenderal Achmad Yani (UNJAN), Sekolah Tinggi Kesehatan (Stikes) Jenderal Achmad Yani, Sekolah Tinggi Ilmu Agama (STIA) dan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Siliwangi.
Massa aksi menuntut 6 mahasiswa dari Unjani segera dibebaskan. Keenam mahasiswa tersebut diduga ditangkap aparat saat aksi mahasiswa tolak sejumlah RUU yang dinilai melemahkan demokrasi di Jakarta pada Selasa (24/9) lalu.
"Kembalikan teman kami. Sudah dua hari teman kami ditahan tanpa sebab yang jelas. Kita cuma pengen dibalikin. Bukan dipukulin," seru orator di tengah massa aksi.
Presiden mahasiswa Unjani, Aziz Mauludiansyah mengatakan, telah mendapat laporan bahwa keenam temannya sudah diketahui keberadaannya. Sejak hilangnya pascaaksi menolak disahkannya RKUHP di Jakarta, kabar keberadaan enam mahasiswa sempat simpang siur.
"Enam mahasiswa yang ditangkap kemarin sudah diketahui kabarnya. Mereka semua alhamdulillah sehat. Sekarang mereka masih di Polda Metro Jaya Jakarta," ucap Aziz.
Aziz menyebutkan, meski sudah diketahui kabar dan keberadaanya, dirinya merasa ada kejanggalan. Dari info yang didapat Aziz, enam mahasiswa mendapat luka memar di beberapa bagian tubuhnya.
"Kalau lihat dari bukti fisik tubuhnya, kayanya ada kekerasan. Entah itu dari aparat atau siapa yabg jelas ada bukti lukanya," tuturnya.
Ribuan mahasiswa beralmamater hijau dari Unjani diperkirakan berjumlah 1200 mahasiswa. Seorang massa aksi, Chechilia (23) jurusan Hubungan Internasional, Unjani mengatakan, seluruh mahasiswa yang hadir sudah mendapat izin dosen.
"Dari dosen mengizinkan makanya kita bisa banyak turun," sebutnya.